Jumat dinihari WIB, 9 Agustus, menjadi hari bersejarah bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Rizki Juniansyah, lifter andalan Tanah Air, meraih medali emas pertama Indonesia dalam ajang olahraga dunia tersebut. Perjuangan yang penuh tantangan ini menghadirkan kisah inspiratif yang layak dicatat dalam sejarah olahraga Indonesia.
Pada awal kompetisi di kelas 73 kilogram, Rizki mengalami ketegangan yang cukup signifikan. Lifter berusia 21 tahun ini menghadapi situasi sulit ketika angkatan snatch pertama kalinya seberat 155 kilogram tidak berhasil. Momen tersebut sempat menurunkan semangatnya. Namun, Rizki dengan cepat bangkit dan menyiapkan mentalnya untuk angkatan clean and jerk yang menentukan.
"Waktu angkatan snatch saya tertinggal, sempat deg-degan juga. Saya kemudian bisa bangkit dan semangat saya kembali untuk angkatan clean and jerk," ujar Rizki dalam keterangan resmi dari Komite Olimpiade Indonesia.
Rizki, yang berasal dari Banten, memulai penampilannya dengan kegagalan pada percobaan pertama angkatan snatch. Namun, ia tidak menyerah. Pada percobaan kedua, ia berhasil menyelesaikannya, meskipun ia harus menelan kegagalan pada percobaan ketiga di beban 162 kilogram. Saat itu, Rizki tertinggal 10 poin dari lifter Cina, Shi Zhiyong, yang sukses mengangkat beban 165 kilogram.
Namun, momen kebangkitan Rizki terjadi pada angkatan clean and jerk. Dengan keuletan dan kekuatan yang mengesankan, Rizki berhasil mengangkat beban 191 kilogram dan kemudian melanjutkan dengan angkatan 199 kilogram. Dengan total angkatan 354 kilogram, Rizki berhasil unggul dari wakil Thailand, Weeraphon Wihuma, yang mencatat total angkatan 346 kilogram.
Keberhasilan Rizki Juniansyah ini tidak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Dalam momen yang membanggakan tersebut, lagu "Indonesia Raya" kembali berkumandang di Paris. Rizki mengungkapkan rasa syukurnya dengan penuh haru.
"Alhamdulilah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa membuat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia," ujar Rizki dengan penuh rasa terima kasih.
Lebih lanjut, Rizki juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya sepanjang perjalanan, termasuk masyarakat, pelatih, keluarga, dan semua yang terlibat. "Terima kasih semua yang membantu dan memberikan support baik dari masyarakat, Pak Rosan, Joko Pramono, Pelatih, keluarga, CdM Anin, Raja Sapta Oktohari, Menpora, keluarga di Serang dan Banten, Buldog Gym, bapak angkat saya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih, ini untuk HUT RI ke-79," tambahnya.
Keberhasilan Rizki Juniansyah menambah koleksi medali Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Dengan dua medali emas—diperoleh juga oleh Veddriq Leonardo dari panjat tebing—dan satu medali perunggu dari pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, Indonesia kini menempati peringkat ke-28 dalam klasemen sementara.
Kisah Rizki Juniansyah adalah bukti nyata dari ketekunan, kerja keras, dan semangat juang yang tidak pernah padam. Dengan prestasi ini, Indonesia terus menunjukkan bahwa kita mampu bersaing di kancah olahraga dunia. Selamat kepada Rizki dan seluruh tim Indonesia yang telah berjuang keras di Olimpiade Paris 2024.